Dengan belum turunnya hujan di Jambi hingga saat ini, dan kabut asap dirasakan semakin mengganggu berbagai aktifitas masyarakat, maka berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi, salah satunya akan meminta hujan buatan kepada Menteri Kehutanan, hal ini disampaikan Gubernur, Minggu (11/9), seusai bertindak sebagai Inspektur Upacara pada peringatan HUT ke 66 RRI, di telanaipura Jambi.
“Dalam upaya mengatasi kabut hasap yang masih terus terjadi di Jambi, kita akan meminta hujan buatan kepada Menteri Kehutanan RI, dan suratnya sudah kita buat dan sudah saya tandatangani, dan akan dibawa langsung oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi ke Jakarta, mengingat hujan buatan membutuhkan anggaran yang cukup besar, yakni mencapai Rp700 juta untuk satu kali pelaksanaan,kalau dengan dana kita sendiri, dana kita tidak ada, hal ini diprioritaskan bagi lahan-lahan gambut,” ujar Gubernur.
Karena berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari melakukan pemadaman oleh tim Manggala Akni, diberbagai titik lokasi kebarakan, namun untuk kebakaran lahan-lahan yang kering itu dapat dimungkinkan, tetapi bila sudah mengenai lahan gambut itu sangat sulit melakukan pemadamannya, terlebih lagi saluran-saluran air di lahan-lahan gambut saat ini juga ikut kering, tegas Gubernur.
Sehubungan dengan itu Gubernur menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, karena dimusim panas seperti saat ini hanya karena puntung rokok yang terbuang tidak sengaja ditumpukan sampah kering akan dapat mengakibatkan terjadinya bencana kebakaran. Termasuk membakar sampah, karena begitu ada asap maka langsung terpantau National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA), sebagai titik api (hot spot).
Dijelaskan Gubernur kemarin (10/9) titik api di Jambi ada 97, ternyata dari Provinsi tetangga ada yang lebih banyak dari Jambi, tetapi kabut asap ini kan berpindah-pindah terbawa angin, jadi bukan dikarenakan kebakaran yang terjadi di daerah ini saja.
Sedangkan upaya lain, “kita akan melaksanakan sholat sholat Istisqo, minta kepada Allah SWT untuk segera diturunkan hujan, hal ini sudah dilakukan oleh beberapa Kabupaten di Provinsi Jambi, dan Kota Jambi, sedangkan Pemerintah Provinsi Jambi akan melaksanakanya hari Senin (12/9), besok, jelas Gubernur.
“Dalam upaya mengatasi kabut hasap yang masih terus terjadi di Jambi, kita akan meminta hujan buatan kepada Menteri Kehutanan RI, dan suratnya sudah kita buat dan sudah saya tandatangani, dan akan dibawa langsung oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi ke Jakarta, mengingat hujan buatan membutuhkan anggaran yang cukup besar, yakni mencapai Rp700 juta untuk satu kali pelaksanaan,kalau dengan dana kita sendiri, dana kita tidak ada, hal ini diprioritaskan bagi lahan-lahan gambut,” ujar Gubernur.
Karena berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari melakukan pemadaman oleh tim Manggala Akni, diberbagai titik lokasi kebarakan, namun untuk kebakaran lahan-lahan yang kering itu dapat dimungkinkan, tetapi bila sudah mengenai lahan gambut itu sangat sulit melakukan pemadamannya, terlebih lagi saluran-saluran air di lahan-lahan gambut saat ini juga ikut kering, tegas Gubernur.
Sehubungan dengan itu Gubernur menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, karena dimusim panas seperti saat ini hanya karena puntung rokok yang terbuang tidak sengaja ditumpukan sampah kering akan dapat mengakibatkan terjadinya bencana kebakaran. Termasuk membakar sampah, karena begitu ada asap maka langsung terpantau National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA), sebagai titik api (hot spot).
Dijelaskan Gubernur kemarin (10/9) titik api di Jambi ada 97, ternyata dari Provinsi tetangga ada yang lebih banyak dari Jambi, tetapi kabut asap ini kan berpindah-pindah terbawa angin, jadi bukan dikarenakan kebakaran yang terjadi di daerah ini saja.
Sedangkan upaya lain, “kita akan melaksanakan sholat sholat Istisqo, minta kepada Allah SWT untuk segera diturunkan hujan, hal ini sudah dilakukan oleh beberapa Kabupaten di Provinsi Jambi, dan Kota Jambi, sedangkan Pemerintah Provinsi Jambi akan melaksanakanya hari Senin (12/9), besok, jelas Gubernur.
No comments:
Post a Comment