Aaayyooo... Segera daftarkan diri anda untuk kuliah di STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi, Demi meraih Masa depan yang Cemerlang...Info Lengkap Silahkan Klik Running Text ini...!!!
Ikuti Berita JAMBI Terbaru dengan meng-KLIK Banner berikut:

Tuesday, May 22, 2012

Nikah Muda Picu Kematian Ibu

p3k
Indonesia menghadapi tantangan dalam memenuhi target MDGs (Millenium Development Goals) hingga tahun 2015. Setidaknya ada delapan poin tujuan pembangunan dari MDGs. Kedelapan poin target MDGs tersebut adalah:

(1) memberantas kemiskinan dan kelaparan,
(2) mewujudkan pendidikan dasar bagi semua masyarakat,
(3) mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.
(4) mengurangi angka kematian anak,
(5) meningkatkan kesehatan ibu,
(6) memerangi HIV/AIDS,
(7) menjamin kelestarian lingkungan dan
(8) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Menurut Utusan Khusus Presiden RI, Prof. Dr. dr. Nila Moeloex, SpM(K), poin lima dan enam, Indonesia perlu bekerja keras untuk memenuhi target MDGs itu.

"Negara kita sangat tidak menguntungkan karena terdiri dari banyak pulau dan kabupaten/kota sehingga membuat pemerintah kesulitan," kata Nila dalam sebuah Seminar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Senin (21/5).

Lebihl lanjut Nila mengatakan, masalah utama yang dihadapi dari target pencapaian MDGs adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan ini seakan mata rantai yang harus diputus.

Kemiskinan, sambung Nila, menyebabkan masyarakat kesulitan untuk membeli makanan, sehingga masyarakat berisiko mengalami malnutrisi. Selain itu, kemiskinan juga berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.

Berdasarkan data, hanya 18 persen penduduk Indonesia yang mengeyam pendidikan hingga bangku kuliah dibandingkan 33 persen wanita Indonesia yang tidak tamat SD, sehingga tingkat kesejahteraan rendah. "Inilah mengapa angka TKW Indonesia terus mengalami kenaikan," ungkap Nila.

Rendahnya pendidikan juga berdampak pada masalah kesehatan, terutama angka kematian ibu. Meskipun demikian, tingginya angka kematian ibu di Indonesia juga disebabkan oleh kurangnya sarana kesehatan yang memadai dan masalah akses air bersih serta sanitasi.

"Data Susenas 2010 menunjukkan bahwa 51,81 persen penduduk tidak mendapatkan akses air bersih dan 44,47 persen penduduk tidak mendapat akses sanitasi yang baik," ujar Nila menjelaskan. "Hal ini mempengaruhi tingginya angka kematian ibu yang disebabkan oleh anemia (disebabkan infeksi cacing) karena air bersih susah didapatkan."

Meskipun begitu, Nila juga memaparkan jumlah tenaga kesehatan di Indonesia terus bertambah. Sayangnya, angka kematian ibu malah menunjukkan peningkatan. "Kemiskinan bisa jadi penyebabnya. Di desa, angka kematian ibu justru disebabkan oleh nikah muda," jelasnya.

Menurutnya, orang yang mengeyam pendidikan tinggi akan menunda nikah muda, sehingga aktivitas seksual akan menurun. Hal ini akan berdampak pada rendahnya angka kehamilan sehingga menurunkan angka kematian ibu.

Berikut adalah sisi negatif yang terjadi pada pasangan yang menikah muda:
* Para wanita muda yang tidak bisa mengatasi urusan rumah tangga dan pekerjaannya akan lebih mudah mengalami depresi sehingga banyak yang berakhir dengan pernikahan tidak bahagia, depresi bahkan bunuh diri.

* Menikah muda membuat wanita memiliki waktu yang tidak banyak untuk mengenal dirinya sendiri dan orang lain, sehingga kemungkinan bersama ‘pria yang salah’ akan semakin besar. Pengalaman di usia 20-an tahun akan membentuk wanita untuk lebih dewasa dan lebih tahu mana yang paling baik untuk dirinya.

* Kehidupan berkeluarga membuat seseorang harus bekerja keras mengumpulkan uang. Wanita muda harus mengorbankan masa mudanya untuk bekerja keras sementara teman-temannya mungkin masih sibuk bersenang-senang.

* Memiliki anak di usia muda membuat wanita harus mengorbankan karirnya untuk mengurus anak. Seringkali hal ini membuat wanita merasa menyesal dan tidak puas.

* Beberapa wanita juga merasa bahwa sedari muda mereka telah mengorbankan banyak hal untuk keluarga, dan tidak berhenti hingga mereka beranjak tua. Waktu berlalu dan gairah asmara menjadi pudar sehingga suami cenderung selingkuh dan akhirnya wanita lagi yang harus mengorbankan kebahagiaan mereka demi anak-anaknya.

No comments:

Post a Comment