Coklat terbuat dari tanaman, yang berarti mengandung banyak manfaat kesehatan sayuran gelap. Manfaat ini berasal dari flavonoid yang bertindak sebagai antioksidan.Paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan timbulnya penyakit kanker kulit. Dengan mengonsumsi sumber makanan yang dapat melindungi kulit seperti coklat dapat memberikan sedikit perlindungan di saat cuaca panas dan tidak mengenakan tabir surya.
Para peneliti Jerman Wilhelm Stahl berhasil menunjukkan bahwa mengonsumsi padatan cocoa yang kaya flavonoid seperti dark chocolate dapat mencegah kanker kulit. Penelitian ini melibatkan 24 orang wanita yang direkrut untuk menambahkan cocoa pada sarapan mereka setiap hari selama tiga bulan. Setengah dari para wanita meminum cocoa panas yang mengandung banyak flavonoid, antioksidan alami tanaman yang dapat mencegah serangan jantung.
Sisa sukarelawan meminum cocoa yang rasa dan sajiannya sama tapi kandungan flavonoidnya relatif lebih sedikit.Setelah terpapar lampu UV, kulit wanita yang mengonsumsi cocoa kaya flavonoid tidak semerah kulit wanita yang minum minuman cocoa yang mengadung sedikit flavonoid. Kulit para wanita yang minum cocoa kaya flavonid juga lebih lembut dan lembap dibanding wanita yang lain.
Dalam Journal of Nutrition, tim Stahl melaporkan bahwa wanita yang minum minuman kaya flavanol memiliki 15% lebih rendah kulitnya kemerahan akibat UV setelah konsumsi 6 minggu, dan 25% lebih rendah setelah 12 minggu percobaan dibandingkan uji respon kulit mereka terhadap UV sebelum penelitian. Wanita yang minum cocoa rendah flavonoid tidak menunjukkan perbedaan dengan uji sebelum penelitian.
Umumnya flavonoid memang dapat menyerap sinar UV dan kemungkinan hal inilah yang memainkan peranan pada perlindungan kulit menurut para peneliti. Mereka juga menambahkan bahwa kemerahan kulit juga disebabkan oleh respon inflamasi, dan oleh peneliti lain, konsumsi flavonoid dapat meregulasi sintesis agen inflamasi oleh tubuh.
Pada wanita yang mendapatkan dosis flavonoid lebih besar, aliran darah di kulit menjadi berlipat ganda selama uji jaringan 1 mm di bawah permukaan kulit, dan meningkat sebesar 37,5% pada jaringan yang dalamnya 7-8 mm. Peningkatan yang sama dalam predaran darah juga terlihat pada pembuluh darah besar setelah konsumsi dark chocolate.
Lebih lanjut setelah 12 minggu konsumsi cocoa kaya flavanol, kulit para wanita menjadi 16% lebih padat, 11% tebal, 13% lebih lembab, 30% lebih lembut/tidak kasar, dan 42% jadi tidak bersisik dibandingkan saat penelitian dimulai. Meskipun mekanisme dari manfaat ini masih belum jelas, para peneliti menduga bahwa peningkatan aliran darahlah penyebabnya.
Hasil penelitian dari Heinrich U, Nukam K, Tronnier H, Sies H, dan Wilhem S, yang dipublikasikan di Journal of Nutrition 2006 juga menunjukkan asupan cocoa kaya flavanol jangka panjang dapat bermanfaat untuk melindungi dari sinar UV berlebih yang menimbulkan erythema dan meningkatkan kondisi kulit pada wanita.
Para peneliti Jerman Wilhelm Stahl berhasil menunjukkan bahwa mengonsumsi padatan cocoa yang kaya flavonoid seperti dark chocolate dapat mencegah kanker kulit. Penelitian ini melibatkan 24 orang wanita yang direkrut untuk menambahkan cocoa pada sarapan mereka setiap hari selama tiga bulan. Setengah dari para wanita meminum cocoa panas yang mengandung banyak flavonoid, antioksidan alami tanaman yang dapat mencegah serangan jantung.
Sisa sukarelawan meminum cocoa yang rasa dan sajiannya sama tapi kandungan flavonoidnya relatif lebih sedikit.Setelah terpapar lampu UV, kulit wanita yang mengonsumsi cocoa kaya flavonoid tidak semerah kulit wanita yang minum minuman cocoa yang mengadung sedikit flavonoid. Kulit para wanita yang minum cocoa kaya flavonid juga lebih lembut dan lembap dibanding wanita yang lain.
Dalam Journal of Nutrition, tim Stahl melaporkan bahwa wanita yang minum minuman kaya flavanol memiliki 15% lebih rendah kulitnya kemerahan akibat UV setelah konsumsi 6 minggu, dan 25% lebih rendah setelah 12 minggu percobaan dibandingkan uji respon kulit mereka terhadap UV sebelum penelitian. Wanita yang minum cocoa rendah flavonoid tidak menunjukkan perbedaan dengan uji sebelum penelitian.
Umumnya flavonoid memang dapat menyerap sinar UV dan kemungkinan hal inilah yang memainkan peranan pada perlindungan kulit menurut para peneliti. Mereka juga menambahkan bahwa kemerahan kulit juga disebabkan oleh respon inflamasi, dan oleh peneliti lain, konsumsi flavonoid dapat meregulasi sintesis agen inflamasi oleh tubuh.
Pada wanita yang mendapatkan dosis flavonoid lebih besar, aliran darah di kulit menjadi berlipat ganda selama uji jaringan 1 mm di bawah permukaan kulit, dan meningkat sebesar 37,5% pada jaringan yang dalamnya 7-8 mm. Peningkatan yang sama dalam predaran darah juga terlihat pada pembuluh darah besar setelah konsumsi dark chocolate.
Lebih lanjut setelah 12 minggu konsumsi cocoa kaya flavanol, kulit para wanita menjadi 16% lebih padat, 11% tebal, 13% lebih lembab, 30% lebih lembut/tidak kasar, dan 42% jadi tidak bersisik dibandingkan saat penelitian dimulai. Meskipun mekanisme dari manfaat ini masih belum jelas, para peneliti menduga bahwa peningkatan aliran darahlah penyebabnya.
Hasil penelitian dari Heinrich U, Nukam K, Tronnier H, Sies H, dan Wilhem S, yang dipublikasikan di Journal of Nutrition 2006 juga menunjukkan asupan cocoa kaya flavanol jangka panjang dapat bermanfaat untuk melindungi dari sinar UV berlebih yang menimbulkan erythema dan meningkatkan kondisi kulit pada wanita.
No comments:
Post a Comment