Kisruh yang masih terjadi di PSSI tidak menyurutkan beberapa anggota PSSI pelesiran ke Eropa. Agenda pelesiran tersebut diikuti sejumlah klub dan pengurus provinsi (pengprov). Manajer Persipura Jayapura Anton Imbenae menyatakan tidak tahu agenda pelesiran itu. "Saya tidak tahu. Tapi dari kami ada perwakilan yang berangkat besok," katanya di Jakarta, Ketua PSSI Jawa Barat Toni Aprilian mengatakan akan memberangkatkan perwakilannya. Menurut Toni agenda di Eropa berupa undangan untuk mengikuti kegiatan kursus FIFA di Zurich, Swiss. "Saya tidak pergi, yang pergi Wakil Ketua Bidang Informasi Satar Sinaga. Akan berangkat Sabtu (19/3)," kata Toni saat dihubungi.
Sementara itu Ketua Umum Persiba Balikpapan Syahrir M Taher juga mengirim perwakilannya. "Saya mengutus Sekum (Sekretaris Umum) untuk ikut studi banding. Kami berpikir positif saja dengan ajakan itu," ujarnya. Sedangkan Klub Persib Bandung memilih untuk tidak ikut dalam perjalanan ke Eropa. "Kita tidak butuh ke Eropa," kata Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar.
Klub lain yang juga memilih tidak ikut antara lain Persela Lamongan, Persijap Jepara dan Sriwijaya FC. Seharusnya ada 15 klub peserta ISL dan empat besar masing-masing wilayah dari klub Divisi Utama ikut pelesiran ke Eropa itu. "Ini program lama yang tertunda. Pas kongres di Bali (Januari lalu) itu sudah disepakati. Tapi ini tidak ada kaitannya dengan dukung-mendukung," tegas salah seorang pengurus.
FIFA Tegaskan Menolak Nurdin Halid
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) kembali menegaskan gugurnya pencalonan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2011-2015. Gugurnya pencalonan Nurdin Halid ini berkaitan dengan Statuta FIFA yang melarang seseorang yang pernah dinyatakan bersalah dalam tindak pidana tidak bisa dicalonkan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Asosiasi dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass ketika mendampingi Presiden FIFA Josepp Blatter dalam kunjungannya ke Timor Leste, Selasa (15/3). "Kami konsen pada Statuta PSSI yang di-approve oleh FIFA itu sangat jelas. Maksudnya jelas bahwa seseorang yang pernah dinyatakan bersalah tidak bisa dicalonkan. Kami tidak berbicara menyangkut individu di sini, tetapi secara rasa dan secara logika dari statuta tersebut sangat jelas," ujar Thierry Regenass seperti dilansir Metro TV dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Parlemen Timor Leste.
Akan tetapi Regenass menyerahkan permasalahan tersebut kepada Komite Pemilihan PSSI untuk memutuskan. Ia pun menegaskan bahwa pelarangan seorang mantan narapidana untuk mencalonkan diri tidak terikat pada saat kongres saja, melainkan secara keseluruhan.
Dalam konferensi pers, Sepp Blatter juga memberikan pernyataan tentang situasi persepakbolaan Indonesia. Blatter mengungkapkan FIFA telah memberikan surat resmi kepada Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes terkait dua permasalahan di tubuh PSSI. Permasalahan pertama adalah menyangkut organisasi yakni pelaksanaan kongres serta penyelesaian kompetisi sepak bola yang tidak sesuai dengan statuta PSSI dan statuta FIFA.
Sementara itu Ketua Umum Persiba Balikpapan Syahrir M Taher juga mengirim perwakilannya. "Saya mengutus Sekum (Sekretaris Umum) untuk ikut studi banding. Kami berpikir positif saja dengan ajakan itu," ujarnya. Sedangkan Klub Persib Bandung memilih untuk tidak ikut dalam perjalanan ke Eropa. "Kita tidak butuh ke Eropa," kata Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar.
Klub lain yang juga memilih tidak ikut antara lain Persela Lamongan, Persijap Jepara dan Sriwijaya FC. Seharusnya ada 15 klub peserta ISL dan empat besar masing-masing wilayah dari klub Divisi Utama ikut pelesiran ke Eropa itu. "Ini program lama yang tertunda. Pas kongres di Bali (Januari lalu) itu sudah disepakati. Tapi ini tidak ada kaitannya dengan dukung-mendukung," tegas salah seorang pengurus.
FIFA Tegaskan Menolak Nurdin Halid
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) kembali menegaskan gugurnya pencalonan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2011-2015. Gugurnya pencalonan Nurdin Halid ini berkaitan dengan Statuta FIFA yang melarang seseorang yang pernah dinyatakan bersalah dalam tindak pidana tidak bisa dicalonkan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Asosiasi dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass ketika mendampingi Presiden FIFA Josepp Blatter dalam kunjungannya ke Timor Leste, Selasa (15/3). "Kami konsen pada Statuta PSSI yang di-approve oleh FIFA itu sangat jelas. Maksudnya jelas bahwa seseorang yang pernah dinyatakan bersalah tidak bisa dicalonkan. Kami tidak berbicara menyangkut individu di sini, tetapi secara rasa dan secara logika dari statuta tersebut sangat jelas," ujar Thierry Regenass seperti dilansir Metro TV dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Parlemen Timor Leste.
Akan tetapi Regenass menyerahkan permasalahan tersebut kepada Komite Pemilihan PSSI untuk memutuskan. Ia pun menegaskan bahwa pelarangan seorang mantan narapidana untuk mencalonkan diri tidak terikat pada saat kongres saja, melainkan secara keseluruhan.
Dalam konferensi pers, Sepp Blatter juga memberikan pernyataan tentang situasi persepakbolaan Indonesia. Blatter mengungkapkan FIFA telah memberikan surat resmi kepada Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes terkait dua permasalahan di tubuh PSSI. Permasalahan pertama adalah menyangkut organisasi yakni pelaksanaan kongres serta penyelesaian kompetisi sepak bola yang tidak sesuai dengan statuta PSSI dan statuta FIFA.
No comments:
Post a Comment