Kepala Bidang Geologi Dinas Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Bungo Suriyadi mengatakan kabupaten tersebut memiliki potensi kandungan emas seluas 15 ribu hektare.
"Bungo tidak hanya kaya batu bara dan biji besi, tapi juga memiliki potensi emas yang cukup besar. Sedikitnya dari penelitian Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Kabupaten Bungo, ada 15.000 hektare lahan berpotensi emas di Bungo," katanya di Muarabungo, Provinsi Jambi, Sabtu (17/9).
Menurutnya, wilayah yang berpotensi memiliki kandungan emas tersebut terdapat di sepanjang daerah aliran sungai. "Daerah aliran Sungai Mangun Jayo, Sungai Jeringan, Sungai Gambir,
Sungai Buluh, Sungai Benit, Sungai Tengal Kiri, Sungai Tegan Rantau Pandan, Limbur Lubuk Mengkuang, di Kecamatan Tanah Sepenggal, dan Kecamatan Jujuhan," katanya.
Ia mengatakan, kandungan emas yang terdapat di daerah itu merupakan emas primer dan emas sekunder. Hingga kini belum ada penambangan yang dilakukan secara legal, karena untuk melakukan itu perlu pengkajian terlebih dahulu. "Yang ada hanya penambang emas tanpa izin (PETI), tapi itu terus dilakukan razia oleh aparat," katanya.
Terkait dengan potensi emas yang dimiliki Bungo, Suriyadi mengungkapkan hingga saat ini juga belum ada investor yang datang melirik. Hal itu diduga karena penambangan di sungai akan mencemat air sungai.
Walaupun ada wilayah yang bisa digunakan untuk aktivitas pertambangan, saat ini pihak Dinas ESDM masih mengajukan pembuatan Peraturan Daerah (Perda) Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR). "Untuk WPR sudah dibahas di DPRD, sekarang telah diajukan ke gubernur. Dalam waktu dekat sudah bisa ditentukan," katanya.
Meski kerap dirazia, masyarakat masih banyak yang menambang emas secara ilegal, yang dikenal dengan nama dompeng. Akibatnya, Sungai Batang Bungo ataupun Batang Tebo saat ini telah tercemar.
Tercemarnya sungai saat ini juga banyak dikeluhkan oleh masyarakat setempat. Namun untuk menindak kegiatan tersebut Satpol PP terus berupaya melakukan penertiban terhadap aktivitas PETI tersebut.
Artikel terkait:
1. Oktober Jambi Diperkirakan HUJAN
2. JAMBI MINTA HUJAN BUATAN
"Bungo tidak hanya kaya batu bara dan biji besi, tapi juga memiliki potensi emas yang cukup besar. Sedikitnya dari penelitian Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Kabupaten Bungo, ada 15.000 hektare lahan berpotensi emas di Bungo," katanya di Muarabungo, Provinsi Jambi, Sabtu (17/9).
Menurutnya, wilayah yang berpotensi memiliki kandungan emas tersebut terdapat di sepanjang daerah aliran sungai. "Daerah aliran Sungai Mangun Jayo, Sungai Jeringan, Sungai Gambir,
Sungai Buluh, Sungai Benit, Sungai Tengal Kiri, Sungai Tegan Rantau Pandan, Limbur Lubuk Mengkuang, di Kecamatan Tanah Sepenggal, dan Kecamatan Jujuhan," katanya.
Ia mengatakan, kandungan emas yang terdapat di daerah itu merupakan emas primer dan emas sekunder. Hingga kini belum ada penambangan yang dilakukan secara legal, karena untuk melakukan itu perlu pengkajian terlebih dahulu. "Yang ada hanya penambang emas tanpa izin (PETI), tapi itu terus dilakukan razia oleh aparat," katanya.
Terkait dengan potensi emas yang dimiliki Bungo, Suriyadi mengungkapkan hingga saat ini juga belum ada investor yang datang melirik. Hal itu diduga karena penambangan di sungai akan mencemat air sungai.
Walaupun ada wilayah yang bisa digunakan untuk aktivitas pertambangan, saat ini pihak Dinas ESDM masih mengajukan pembuatan Peraturan Daerah (Perda) Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR). "Untuk WPR sudah dibahas di DPRD, sekarang telah diajukan ke gubernur. Dalam waktu dekat sudah bisa ditentukan," katanya.
Meski kerap dirazia, masyarakat masih banyak yang menambang emas secara ilegal, yang dikenal dengan nama dompeng. Akibatnya, Sungai Batang Bungo ataupun Batang Tebo saat ini telah tercemar.
Tercemarnya sungai saat ini juga banyak dikeluhkan oleh masyarakat setempat. Namun untuk menindak kegiatan tersebut Satpol PP terus berupaya melakukan penertiban terhadap aktivitas PETI tersebut.
Artikel terkait:
1. Oktober Jambi Diperkirakan HUJAN
2. JAMBI MINTA HUJAN BUATAN
No comments:
Post a Comment