Aaayyooo... Segera daftarkan diri anda untuk kuliah di STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi, Demi meraih Masa depan yang Cemerlang...Info Lengkap Silahkan Klik Running Text ini...!!!
Ikuti Berita JAMBI Terbaru dengan meng-KLIK Banner berikut:

Sunday, April 1, 2012

4 Remaja Indonesia diseleksi Juventus Junior

p3k
Empat orang pemain Indonesia akan menjajal kesempatan mengikuti seleksi Juventus junior. Keempat pemain ini adalah Triaji Nugroho, Afif Afiandi, Hendra Pamugkas, dan Darryl Darrent. Mereka adalah pemain berusia 17 tahun yang kini sedang menempa ilmu sepak bola di Liverpool Collage.

"Mulai hari ini mereka akan dilatih oleh pelatih dari Italia. Mereka akan dipersiapkan untuk disalurkan ke sejumlah tim junior, salah satunya Juventus," ujar Rayana Djakasurya yang jadi promotor keempat keempat pemain.

Rayana menambahkan, pihaknya sudah menjalin kontak dengan Juventus Junior. Namun diterima atau tidaknya Afif Afiandi cs tergantung pada performa mereka yang kini sedang diuji oleh pelatih dan pemandu bakat asal Italia. "Kita harapkan mereka bisa disalurkan ke Italia, Spanyol, atau Inggris," ujarnya.

Menurut Rayana, pemain Indonesia perlu sejak dini menimba ilmu di sepak bola Eropa. Hal itu, lanjut dia, akan lebih bermanfaat ketimbang menawarkan pemain level senior untuk mengadu nasib di klub asing.

Dia menilai, dengan banyaknya pemain disebar ke klub Eropa akan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. "Karena pemain bisa mempelajari seluruh paket dari sepak bola modern. Yang paling penting mereka mempelajari budaya disiplin sepak bola," urainya.

Budaya inilah yang dinilai Rayana belum dimiliki pemain sepak bola Indonesia. Sehingga tak heran prestasi timnas jalan ditempat. "Mereka harus belajar mengatur makan, tidur tepat waktu, dan hal kedisiplinan yang lain. Selama ini hal itu tidak diperhatikan oleh klub Indonesia," tegasnya.

Menurut Rayana akan lebih efektif jika pemain sepak bola Indonesia yang akan menjalani program di luar negeri, di sebar ke klub berbeda. Menurutnya, jika pemain Indonesia dikirim dalam satu tim dan berkompetisi di luar, hal itu tidak banyak membantu mereka merubah budaya. "Mereka harus terbiasa dengan budaya disiplin yang selama ini diterapkan pemain Eropa," pungkas Rayana.

No comments:

Post a Comment